SEJARAH DESA BANGUNHARJA

                                                                                       Menurut cerita yang dapat dipercaya bahwa adanya perkampungan di wilayah kabupaten Ciamis sebelah timur itu sejak jaman Kerajaan Prabu Siliwangi dengan Nama kampungnya  Cihonje.

Pada masa itu keberadaan perkampungan  tersebut di lingkari oleh hutan Aqrouma ( Gabus )atau yang disebut hutan Pabedah Ciancang.

Sumber lain menerangkan bahwa nama kampung Cihonje  berasal dari nama sungai yang dianggap sungai tersebut adalah ciri yang paten alias tidak berubah.

Setelah dikenal oleh masyarakat maka desa tersebut mutlak namanya Kampung Cihonje,dan pusat perkampungannya atau Desanya di Desa Kolot.

Kepemipinan perkampungan pada saat itu adalah seorang tokoh yang berasal dari Ciamis ,keturunan  kanjeng dalem  orang pemberani dan terhormat namun nama jelasnya tidak ada yang tahu hanya karena beliau yang petama mempunyai  rumah yang  atapnya  pakai genteng sehingga nama panggilan sehari-hari yaitu Kuwu Kenteng ( Kuwu genteng )dan diketahui oleh semua warga bahkan beliaupun menerimanya dengan panggilan terebut.

Beliau termashur dengan kekuatan ilmu kanuragan dan orang terkaya serta disegani oleh semua warga  perkampungan pada saat itu.

Selajutnya beliau juga rajin dan ulet ngabebera (membuka lahan ) untuk pesawahan seperti di blok sereh, di blok buah dan di blok simpeureum.

Sampai pada akhirnya warga masyarakat pun ikut-ikutan membuka lahan untuk sawah  dan kebun, maka jadilah hutan belantara itu menjadi perkampungan yang dapat menghidupi kebutuhan pokok yaitu dapat menanam padi, jagung, singkong dan lain-lain.

 

 

 

 

 

Dengan pertubuhan penduduk yang semakin padat maka perkampungan, menjadi  sebuah desa dengan nama desanya  yaitu Desa Bangunharja.

Terbentuknya Desa Bangunharja yaitu pada Masa Penjajahan Belanda yang mana Kepala desanya adalah  Buyut  Prajadinata  beliau menantu Kuwu Kenteng beliau memangku jabatan tidak lama dan kemudian diadakan pemilihan secara serentak ,dan terpilih sebagai Kuwu adalah Bapak Kuwu Arinta Disastra seorang tokoh pemberani kepada Penjajah Belanda, dan Kantor Pemerintahan Desa pada waktu itu berada di Desa Kolot( sekarang Dusun Kertaharja ).Pada Tahun 1923 -1930  Pimpinan Pemerintahan Desa diganti  oleh Bapak  Kuwu Sumanta  hasil dari penunjukan warga masyarakat pada waktu itu.

Keberhasilan pada masa Pimpinan Bapak Kuwu Sumanta belum terlihat secara nyata dikarenakan pada waktu itu msih dalam situasi kurang aman yaitu dimasa penjajahan belanda.

Namun Pada Tahun 1930 ada pergantian Kuwu yaitu hasil penunjukan masyarakat bahwa kuwu yang baru benama Bapak Suminta Sabdar, masih pada jaman penjajahan belanda dan oleh beliau kantor desa dipindahkan dari desa kolot ke desa bangunharja ( Desa Bangunharja Sekarang ).

Adapun keberhasilannya pada masa pemerintahan beliau atas keberanian dengan belanda maka terciptalah pembuatan Bendungan Bantar Heulang serta saluran irigasinya untuk mengairi sawah bengkok, dan beliau menjadi kuwu sampai dengan tahun 1936.

Dan selanjutnya Priode Tahun 1936 – 1942 ( Jaman penjajahan Jepang ) Kuwunya diganti oleh Kuwu Sudarma, dan pada masa itu berhasil pembuatan Lapang Olah Raga Desa Bangunharja.

Pada Tahun 1942 Kuwu Sudarma mengundurkan diri dari Jabatanya dan digantikan Oleh Kuwu Madtawi ( 1942-1959) keberhasilan beliau pada masa itu dapat membangun jalan dari Blok Ciming ke Kampung Pohat sepanjang 2 Km dan membangun jalan dari golempang ke batu gajah.

Selanjutnya Pimpinan Pemerintahan Desa Bangunharja digantikan oleh Kuwu Wila Supadma tahun 1959-1960,( masa Kemerdekaan )namun beliau menjadi kuwunya tidak lama hanya + 18 bulan dikarenakan meninggal dunia.Dan tidak berapa lama kemudian diadakan pemilihan kepala Desa secara terbuka dan dicalonkan seorang pejuang pada jaman DI-TII yaitu Bapak D.Hasan, dan beliau berhasil dipilih  sebagai Kepala Desa Bangunharja dari tahun 1960 sampai dengan Tahun 1978. Adapun keberhasilan beliau yaitu dapat membangun jalan dilingkungan kampung dan  beliau dapat melanjutkan pembuatan tanggul irigasi dan tersier ( irigasi sekala kecil ) di beberapa blok pesawahan yang ada di Desa Bangunharja. Pada masa pemerintahan beliau kampung di Desa Bangunharja sebanyak 11 kampung dan wilahnya sekitar 450 Ha.

Berhubung beliau sudah lanjut usia pada Tahun 1978 beliau berhenti, dan sementara Kepala Desa Bangunharja dijabat oleh Bapak E.Sulaeman dari anggota Satpol PP Kecamatan Cisaga sampai dengan Tahun 1982.Selanjutnya diadakan pemilihan Kepala Desa dengan calon  ada 2 Orang yaitu Bapak  Sarta Sujana seorang kepala Kampung   dan Bapak P.Apandi.K dari TNI AD, dan yang berhasil meraih suara terbanyak adalah Bapak P.Apandi.K, sehingga beliau menjadi Kepala Desa Bangunharja pada Priode 1982-1992 adapun keberhasilannya adalah beliau dapat membangun saluran Air bersih yang bersumber dari mata air Cibebelik yang di padukan dengan Program TNI Manunggal I sehingga air bersih tersebut dapat dirasakan pemanpaatannya oleh 3 kampung, yakni kampung Desa,kampung Desa Kolot dan kampung Karyamukti.Pada masa beliau menjadi Kepala Desa ada usulan dari tokoh masyarakat yang selanjutnya di musyawarahkan oleh LKMD dan LMD bahwa Desa Bangunharja ingin dimekarkan menjadi dua Desa, atas kesepakatan bersama maka Desa Bangunarja dimekarkan menjadi  Desa Bangunharja dan Desa Karangpaningal pada Tahun 1985.

Setelah habis masa jabatannya maka beliau  digantikan oleh Kepala Desa hasil pilihan yaitu Bapak Sundoro priode ( 1992-2000 ),pada masa kepemimpinan beliau yaitu tahun 1995 ada suatu kejadian,yaitu adanya perubahan status tanah masyarakat seluas 4,2 Ha di blok parakan.Dan selajutnya permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara musyawarah oleh pihak Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Jawa Tengah sehingga ujung permasalahan tanah diblok Parakan dijual kepada Pemerintah Jawa tengah dengan harga sesuai NJOP.

Pada tahun 1998 terjadi pemekaran Desa Bangunharja yang kedua kalinya yaitu Desa Bangunharja( Desa Induk ) dan Desa Girimukti ( Desa Pemekaran ).

Pada Tahun 2000 diadakan pemilihan Kepala Desa Bangunharja dan terpilih Bp. Sundoro  sebagai Kepala Desa periode kedua 2000 – 2008 ( masa Reformasi ), namun pada   Periode kedua beliau dituntut mundur dari jabatan Kepala Desa oleh BPD karena ada sesuatu hal yang dianggap janggal  oleh BPD pada Laporan Pertanggungjawaban  Akhir Tahun 2002 dan akhirnya beliau mengundurkan diri  dari Jabatan Kepala Desa Bangunharja dan selanjutnya  pimpinan pemerintahan Desa menunjuk  Sekretaris Desa yaitu Bapak D.Hidayat sebagai penjabat Kepala Desa Bangunharja hingga terpilihnya kepala desa depinitif.

Pada bulan Juni 2003 diadakan pemilihan Kepala Desa Bangunharja Periode 2003 – 2008 dan terpilih Bapak Rs.Adi Suganda ,beliau datang dari kalangan seniman Wayang Golek asli Desa Bangunharja dan keberhasilan beliau cukup nampak dan dapat dirasakan oleh segenap warga masyarakat,dan pada berakhirnya masa jabatannya yaitu tahun 2008  beliau diangkat menjadi penjabat selama 2 tahun yaitu   Juni 2008 - Juni 2010 )dan Juni 2010 sampai dengan Desember 2010 pimpinan pemerintahan Desa dijabat oleh kaur Pemerintahan Desa Bangunharja yaitu Carikin,S.Ag.

Pada Tanggal 2 Desember 2010 BPD Desa Bangunharja menetapkan Kepala Desa terpilih hasil pemilihan Kepala Desa Bangunharja yaitu Ibu Uun Unamah memperoleh suara terbanyak dari 2 calon kepala Desa Bangunharja lainnya. Pelantikan Kepala Desa terpilih Ibu Uun Unamah dilaksanakan pada Tanggal 5 Januari 2011 untuk periode selama 6 Tahun. Untuk pertama kalinya kepemimpinan Desa Bangunharja oleh perempuan dan beliau dating dari kalangan seniman yaitu seorang sinden yang dikenal si Besot.

Selanjutnya setelah habisnya masa jabatan Kepala Desa Ibu Uun Unamah tidak langsung dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa yang baru karena terkait aturan baru yaitu Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di Kabupaten Ciamis yang diatur oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis sehingga pada Tahun 2017 kepemimpinan Desa Bangunharja dijabat oleh Penjabat Kepala Desa Bangunharja untuk satu tahun oleh Bapak Rosyad Abdul Haqim dari Cisaga yang bertugas sebagai staf di Kantor Kecamatan Cisaga. Pada awal Tahun 2018 kepemimpinan Kepala Desa Bangunharja dijabat Kembali oleh Bapak Rosyad Abdul Haqim sampai dilaksanakannya pemilihan Kepala Desa Bangunharja yang dilaksanakan pada Tanggal 18 November 2018 dengan tiga calon Kepala Desa dan Bapak Carikin, S.Ag.M.Pd.I sebelumnya menjadi Perangkat Desa Bangunharja pada jabatan Kepala Seksi Pemerintahan memperoleh suara terbanyak untuk ditetapkan menjadi Kepala Desa Bangunharja. Kepala Desa Bangunharja terpilih yaitu Bapak Carikin, S.Ag.M.Pd.I dilantik pada Tanggal 26 Desember 2018 secara serentak di Ciamis Bersama Kepala Desa lainnya untuk periode 6 tahun sejak tanggal pelantikan.

Untuk lebih jelasnya inilah silsilah kepemimpinan Desa Bangunharja sebagaimana tercantum dalam Tabel berikut :

 

Tabel 1.

Daftar kepala desa dari awal pembentukan sampai sekarang

 

NO

NAMA KEPALA DESA

MASA JABATAN (THN-THN)

1

Kuwu Kenteng

19… - 1910

2

Prajadinata

1910-1928

3

Arinta Disastra

1928-1938

4

Sumanta

1938-1940

5

Suminta Sabdar

1940-1942

6

Sudarma

1942-1945

7

Madtawi

1945-1959

8

Wila Supadma

1959-1960

9

D.Hasan

1960-1976

10

E.Sulaeman

1976-1980

11

P.Apandi Kartawiriya

1980-1990

12

E.Sugiri

1990-1992

13

Sundoro

1992-2000

14

Sundoro

2000-2002

15

D.Hidayat

2002-2003

16

Rs.Adi Suganda

2003-2008

17

Rs.Adi Suganda

2008-2010

18

Carikin, S.Ag

Juni  s/d Desember 2010

19

Uun Unamah

2011-2017

20

Rosyad Abdul Haqim

2017

21

Rosyad Abdul Haqim

2018

22

Carikin,S.Ag,M.Pd.I

2018-sekarang